Seperti yang sudah kita ketahui, wisuda adalah momen yang paling ditunggu oleh semua mahasiwa yang sudah berada pada tingkat akhir. Perlu perjuangan panjang untuk mencapai momen wisuda. Wisuda bisa dicapai oleh mahasiswa dalam waktu rata-rata selama delapan (8) semester atau selama kurang lebih empat tahun. Namun, pasalnya tidak semua mahasiswa bisa mencapai target dalam kurun waktu tersebut. Tidak sedikit mahasiswa yang melampaui batas waktu, alasannya pun beragam. Ada mahasiswa yang memang gemar berorganisasi dan ingin menyisakan waktu di kampus untuk berorganisasi sehingga sengaja melambankan sedikit waktu kelulusannya. Ada juga mahasiswa yang kuliah sambal kerja, disamping kuliah menyisakan waktunya untuk beekerja, biasanya ini dilakukan oleh mahasiswa tingkat akhir yang sudah selesai proses KKN dan magang. Alasan mereka ingin lebih banyak mendapatkan pengalaman di lapangan sebelum disematkan gelar sarjana. Tentu semua itu adalah pilihan bagi mahasiswa sendiri.
Dalam prosesi wisuda tidak serta merta mahasiswa menggelar wisuda. Banyak hal yang harus dipersiapkan, yakni salah satunya adalah melengkapi serangkaian administrasi untuk mendapatkan hak-hak mahasiwa seperti memperoleh atribut baju wisuda atau yang disebut baju toga wisuda. Kelengkapan untuk wisuda sangat banyak, diantaranya yakni baju toga wisuda, sleber atau kerah wisuda, Samir atau kalung wisuda, Gordon atau medali wisuda, topi wisuda, map wisuda tabung wisuda.
Kalung wisuda atau yang biasa dikenal dalam dunia konveksi dengan istilah Samir. Hampir sama dengan sleber, Samir atau kalung wisuda terbuat dari bahan bludru atau saten. Yang membedakan dengan sleber, kalung wisuda desainnya mirip seperti dasi yang melingkar dan memanjang fungsinya untuk menggantungkan Gordon atau medali wisuda pada baju toga.
Tabung wisuda adalah sejenis wadah yang berbentuk bulat, dilengkapi dengan penutup dan fungsinya untuk tempat menyimpan ijazah atau dokumen penting yang lainnya. Hampir mirip dengan map wisuda, letak perbedaannya adalah pada bentuknya dan cara penyimpanannya. Jika map wisuda bentuknya seperti buku yakni mendatar, sedangkan tabung wisuda bentuknya bulat seperti benda yang berbentuk bangun tabung. Cara penyimpanannya jika map wisuda cukup dimasukkan saja seperti dalam map, sedangkan penyimpanan dalam tabung terlebih dahulu dokumen di gulung.
Masing-masing memiliki segi positifnya, dokumen yang disimpan dalam map wisuda menghabiskan cukup ruang karena size yang panjang dan lebar sesuai ukuran ijazah/dokumen. Segi positif jika penyimpanan dalam tabung wisuda lebih ringkas dan tidak perlu banyak ruang. Persamaannya adalah kedua benda tersebut memiliki fungsi yang sama yaitu menyimpan dokumen penting dengan aman.
Membahas momen wisuda di Indonesia rasanya tidak afdhol jika hanya membicarakan kaum mahasiswa saja. Faktanya momen penggelaran wisuda tidak hanya dilakukan di jenjang perguruan tinggi. Indonesia memiliki jenjang Pendidikan yang sangat kompleks, mulai dari PAUD/TK, SD, SMP, SMA/K, semua menggelar prosesi wisuda. Jadi atribut wisuda bukan hanya dikenakan oleh kakak-kakak mahasiswa, adik-adik pada jenjang bawahnya pun boleh menggunakan.
Bukan hanya sekedar kesakralan, bagi siapa saja yang mengenakan atribut wisuda seperti baju toga wisuda beserta kelengkapannya akan merasa bangga, akan terus diingat sepanjang waktu. Bagi siswa ataupun mahasiswa menggunakan baju toga wisuda adalah sebuah keberhasilan yang wajib dinampakkan, maka pastikan menggunakan atribut wisuda yang terbaik. Untuk mengenang saat wisuda wisudawan biasa mengabadikan dalam sebuah foto atau video, ntah itu untuk konsumsi pribadi disimpan rapat-rapat, atau bisa juga untuk di share ke media sosial mereka agar momen kebahagiaan itu bisa dinikmati oleh para sahabat dan family. Bagi pemilik instansi baik buruknya baju toga beserta kelengkapan yang dikenakan sangat berpengaruh yakni bisa membawa brand sekolah untuk semakin dikenal masyarakat, semakin bagus kualitas dan perfomanya maka akan menaikkan level branded sekolah.